Sebuah Pencarian
Ditengah-tengah vlog dan podcast yang bertebaran, rasanya kuno aku masih pilih blog.
Tapi ya gimana?
Mau nge-vlog, modalnya besar. Perlu kamera, mic, dan dukungan wajah yang segar. Wajahku yang selalu nampak seperti tidur-jam-4-bangun-jam-5 ini bisa apa...
Podcast juga sama. Orang denger rekaman suara sendiri aja jijik kok, mau sok-sok bikin podcast. Huehe.
Tapi semua ada masanya sih.
5 tahun lalu waktu vlog-vlog baru mulai merebak ke permukaan, aku pernah bikin channel Youtube. Bikin make up ala-ala dan cover lagu ele-ele.
Subscribernya okelah....
150 orang.
Hasil dari "Subscribe channel aku yaaa... nanti disubscribe balik!"
HAHAHA
Jadi fakir views. Ngemis subscribe.
Tapi semua video yang pernah ku upload, gak ada satupun yang pernah aku tonton lagi. Geli sendiri rasanya. Ending-endingnya kuhapusin. Kayak, buat apa bikin sesuatu yang aku sendiri gak nyaman nikmatinnya?
Podcast juga senasib.
Dulu setiap ngobrol diatas jam 2 pagi lewat sedikit, dan obrolan jadi lebih sensitive, selalu langsung bilang "kayaknya bagus kalo dijadiin podcast".
Tapi ya gitu, wacana doang.
Lagipula, siapa juga yang mau dengerin orang ngobrol mulai ngelindur jam 2 pagi?
Paling ya dia-dia aja yang dengerin.
Namun hati ini kembali berteriak....
Masih banyak yang pingin dikeluarin meskipun tidak terdengar....
Tiba-tiba teringat dulu sempet bikin Blog, tapi belum pernah terisi.
Sekarang bakal aku coba isi.
Harusnya sih gak se-cringe youtube atau podcast ya, secara ini cuma tulisan, dan akan dibaca dalam hati pake suara kecil di kepala yang baca.
Harusnya sih gak se-cringe youtube atau podcast ya, secara ini cuma tulisan, dan akan dibaca dalam hati pake suara kecil di kepala yang baca.
Doain ya siapapun kamu, entah yang baca sekarang, atau di masa depan.
Doain semoga seekor kelinci tanggung mageran yang selalu merasa gabut padahal deadline banyak ini gak mager-mageran ngisi blognya. Dan semoga kegabutannya bisa sembuh di blog ini.
Amin.
Comments
Post a Comment