Terbenam

Apa kamu suka sunset?

Kala tengah terang menyanding gelap. Saling menyapa, merasa, menatap sesaat untuk kemudian bertolak. Ada tawa yang digenggam dan tangis yang menjelang. Berangkat berbekal bintang dengan jumawa mencabut awan. Tanpa ragu terjatuh meninggalkan darah berkabut. 



“Halau aku”


“Untuk apa? Esok aku datang lagi, semoga kelak kamu siap tanpa sangkal”


“Maafkan aku”


“Tak perlu, aku baik, dan akan terus baik”



Belai halus terasa dingin, dari dada, berjalan mulus sampai ujung kuku. Demikian dia berlalu, tanpa lagi menoleh. Tidurlah sebentar, nanti indah akan datang tanpa permisi. Dengan menuang ribuan keping lautan lepas bercahaya. Sambut akan siap kelak.


Apa kamu suka sunset?


Indah, ya?

Comments

Popular posts from this blog

Rindu Rimpang

Catatan untuk Diri Sendiri